PENTINGNYA BERINVESTASI
Setiap orang perlu berinvestasi karena nilai uang yang ia miliki akan selalu menyusut tergerus inflasi. Nah, agar uang kita selalu berbiak, kita harus mencari instrumen-instrumen investasi yang bisa mengalahkan inflasi itu. Karenanya, jangan berpuas diri jika Anda hanya menempatkan duit Anda di deposito. Sebab, deposito sering tak bisa mengalahkan inflasi.
Yang pertama, kita perlu melakukan investasi karena kita pasti memiliki kebutuhan-kebutuhan (needs) maupun keinginan-keinginan (wants) yang jumlahnya sangat banyak. Nah, sebagian kebutuhan atau keinginan itu tak akan bisa terpenuhi jika kita hanya mengandalkan arus dana dari gaji saja. Kebutuhan atau keinginan inilah yang sering disebut sebagai tujuan investasi.
Tujuan investasi ini bisa berupa hal yang sangat sederhana, tapi bisa juga hal yang sangat muluk. Sebagai contoh, kita ambil tujuan yang tengah-tengah saja. Misalnya, Anda ingin membeli sebuah mobil baru seharga Rp 100 juta. Jika gaji Anda sebulan sekitar Rp 6 juta dan Anda hanya bisa menyisihkan dana Rp 1 juta per bulan, artinya Anda membutuhkan waktu 100 bulan untuk bisa mengumpulkan Rp 100 juta. Dengan menginvestasikan uang itu, misalnya di instrumen reksadana, mobil itu kemungkinan besar akan terbeli lebih cepat. Soalnya, duit yang kita investasikan itu tidak mandek, tapi terus berbiak.
Selain karena ada tujuan investasi, yang kedua, kita juga perlu berinvestasi karena duit kita selalu terpapar kepada inflasi. Selama ada inflasi atau kenaikan harga-harga, nilai uang akan selalu merosot. Nah, agar nilai uang kita tidak tergerus inflasi, kita harus melakukan investasi.
Idealnya tentu saja kita harus mencari instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi. Dengan begitu, nilai uang kita akan selalu tumbuh.
Karenanya, para pakar menilai deposito di bank tak masuk kategori investasi. Sebab, setelah dipotong pajak, bunga deposito itu biasanya belum mampu menutup inflasi. Ini berbeda dengan saham, obligasi, reksadana, atau properti yang sering bisa mengalahkan inflasi.
Setiap orang tentu saja memiliki aset dan liabilitas dalam kehidupannya. Nah, Anda perlu memahami perbedaan antara aset dan liabilitas. Sebab selama ini, banyak orang yang salah memahami liabilitas. Karena itulah, Robert T. Kiyosaki mengatakan bahwa Anda harus memisahkan dengan tegas antara aset dan liabilitas. Banyak liabilitas yang tampak seolah-olah sebagai aset, sehingga Anda merasa kaya meskipun sebenarnya miskin. Misalnya saja, mobil pribadi dan rumah pribadi. Secara akuntansi, kedua jenis harta itu akan dicatat di kolom aset. Akan tetapi, menurut kalkulasi Kiyosaki, rumah pribadi dan mobil pribadi adalah liabilitas. Mengapa? Sebab, angsuran atas dua jenis harta itu bisa menguras 40% dari pendapatan bulanan Anda. Ketika Anda telah mampu memahami perbedaan itu, Anda akan berpikir bahwa Anda harus berhasil membangun keberuntungan finansial dan tidak terpaku pada angsuran-angsuran yang sebenarnya menjadi liabilitas. Sebab, angsuran-angsuran tersebut akan menguras keuangan Anda. Jika Anda tidak lihai mengatur perputaran keuangan, semakin hari Anda tidaklah semakin maju, melainkan justru kian mundur. Hal ini disebabkan oleh pola berpikir yang tidak sistematis tentang pola keuangan yang Anda kelola. Jika Anda membangun aset Anda dari usaha yang Anda miliki, maka hal itu akan dibayar dengan dua hal, yakni uang dan pengalaman. Ketika mendapatkan uang, tentu saja Anda memiliki sumber penghasilan yang Anda sebut sebagai cashflow. Kebutuhan pribadi Anda pun bisa terpenuhi. Akan tetapi, jika Anda tidak memanfaatkan uang untuk pengembangan yang lain, tentu saja uang yang Anda peroleh itu akan habis dengan sendirinya.
Posisi Investor menurut Cashflow Quadrant T.Kiyosakhi
 Cashflow Quadrant adalah suatu diagram atau parameter yang digunakan untuk mengetahui bagaimana keadaan kita saat ini. Apakah kita sebagai pekerja, pemilik atau pun sebagai investor.
Kuadrant ini berisi:
 E untuk employee (pegawai)
S untuk self – employee (pekerja lepas)
B ubtuk business owner (pemilik usaha)
I untuk investor (penanam modal)
? I (Investor)
Pada kuadran ini hidup anda sangatlah bahagia. Pekerjaan mereka hanyalah berinvestasi, mereka tidak punyamasalah dengan keuangan mereka. Mereka selalu berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan. Apakah anda ingin berada di kuadran ini? Jika Anda menginginkan di kuadran ini Anda harus berusaha sendiri meraihnya dengan usaha dan keringat anda. Bagi Investor ada beberapa tingkatan yaitu:
1. Peminjam
2. Penabung
3. Investor Pandai
4. Investor Jangka Panjang
5. Investor Canggih
6. Kapitalis


0 Response to " "

Posting Komentar