Masih Tentang Sepakbola Indonesia


Masih Tentang Sepakbola Indonesia

Beberapa hari yang lalu tepatnya tanggal 29 April sekitar pukul 14:30 WIB, saya diajak oleh seorang kawan untuk menyaksikan turnamen sepakbola U-15. Sebagai penikmat sepakbola yang kaffah, maka haram bagi saya menolak seruannya. Berangkatlah kami dari kawasan kota Bojonegoro menuju lokasi yang berada di kecamatan Purwosari. Sekitar pukul 14:45 WIB, kami tiba di tempat tujuan. Suasana masih sepi, baru sebagian penonton yang datang. Di dalam lapangan para anak-anak yang akan berlaga sudah melakukan pemanasan. Selang beberapa menit kemudian, akhirnya pertandingan yang mempertemukan PERSEPA vs OSAWA di mulai. Kami berdua menikmati jalannya pertandingan dengan penuh khidmat. Seolah kami merasakan kebahagian anak-anak yang bermain dengan penuh gairah dan kegembiraan dalam mengejar bola. Hingga kenikmatan itu terganggu karena teriakan dari official dari salah satu tim: “NOMER 11 KAE INCEM, NEK ISO SIKILE GAPRAP”. Astagfirullah... Entah setan jenis apa yang merasuki otak si official. Anak-anak yang masih dalam tahap tumbuh kembang bermain sepabola sudah di tanamkan nilai-nilai kekerasan sejak dini. Padahal tujuan utama kompetisi usia dini adalah mencari bibit-bibit unggul yang nantinya diharapkan membawa nama sepakbola Indonesia menjulang tinggi. Semoga si official segera mendapatkan pencerahan.


0 Response to " Masih Tentang Sepakbola Indonesia"

Posting Komentar